Sejarah Kerajaan Mataram Islam
kerajaan-kerajaanIslam.blogspot.com
·
Raden Mas Jolang
·
Sultan Agung
·
Amangkurat I
·
Amangkurat II
Kerajaan Mataram Islam
atau biasa disebut dengan kesultanan Mataram termasuk salah satu kerajaan Islam
di Jawa yang berdiri sekitar abad ke-16. Wilayah kerajaan ini merupakan
hadiah dari raja Pajang kepada Ki Ageng Pemanahan karena jasanya yang telah
mengalahkan Arya Penangsang.
Awalnya Mataram masih
termasuk dalam wilayah kekuasaan Pajang. Kesultanan Mataram atau Kerajaan
Mataram Islam ini berdiri menjadi kerajaan yang independent sejak
periode kepemimpinan Sutawijaya.
Letak Mataram berada di wilayah Kotagede, wilayah ini adalah
hadiah dari Sultan Adiwijaya kepada Ki Ageng Pamanahan. Karena Ki Ageng
Pamanahan berjasa dalam mengalahkan Arya Penangsang di Jipang Panolan. Akhirnya
didirikan Kerajaan Mataram Islam pada sekitar abad ke-16. Kesultanan sempat berpindah-pindah
ibukota seiring berpindahnya pemegang kekuasaan. Ada tiga ibu kota yang sempat
dimiliki oleh Mataram :
§ Kota Gede (1588-1613)
§ Karta (1613-1647)
§ Pleret (1647-1681)
Sebelum
tahun 1000 Masehi, saat Majapahit masih berkuasa, Mataram bukan daerah yang
dianggap penting. Dan raja-raja Mataram Kuno yang hidup berabad-abad lalu sudah
mulai dilupakan dari Majapahit. Dari sini kemungkinan besar tidak ada hubungan
antara Kerajaan Mataram Islam dengan Kerajaan Mataram Kuno.
Pada masa Sutawijaya anak dari Ki Ageng Pamanahan atau
Panembahan Senopati, Mataram berdaulat. Sutawijaya memimpin sepeninggalnya Ki
Ageng Pamanahan. Dia adalah orang yang gagah berani dan juga mahir dalam
peperangan. Sejak muda ia sudah memimpin pasukan pengawal raja Pajang dan
diberikan gelar oleh Sultan Hadiwijaya, sebagai Senapati
ing Alaga yang berarti Panglima Perang.
Sutawijaya
merebut wilayah kekuasaan Pajang sejak meninggalnya Hadiwijaya atau Jaka
Tingkir. Dari situ Sutawijaya mendapat gelar Panembahan Senopati.
Wilayah
kekuasaannya meliputi Jawa Tengah, sebagian Jawa Barat, Jawa Timur kecuali
daerah Blambangan, dan juga Madura.
Saat Sutawijyaya meninggal, posisi sultan diisi oleh anaknya
yaitu Raden Mas Jolang. Raden Mas Jolang pun mendapat gelar Sultan
Hanyokrowati. Saat pemerintahannya, daerah pesisir sering memberikan
perlawanan, hal itu membuat Raden Mas Jolang tidak bisa memperluas wilayah
kekuasaannya ke pesisir utara Jawa.
Mataram berdiri sebagai kerajaan yang agraris. Karena wilayah Mataram Islam
meliputi Gunung Merapi, keadaan tanahnya bisa dibilang subur. Hasil utama
dari Mataram adalah beras, komoditi yang lain ada kayu, kelapa, kapas,
palawija, gula aren dan gula kelapa.
Daerah
Giring di Gunung Kidul adalah penghasil utama gula tersebut. Melalui Tembayat
dan Wedi hasil gula kelapa dan gula aren tersebut di ekspor ke luar.
Kehidupan Sosial dan Politik
Pada saat
kepemimpinan Sultan Agung, Kesultanan Mataram merupakan sebuah kerajaan
agraria. Dimana komoditas utamanya adalah pertanian. Bahkan Kesultanan Mataram
merupakan pengekspor beras terbesar pada saat itu.
Hal
itu bisa terjadi pembangunan yang dilakukan oleh Sultan Agung dalam sektor
pertanian. Beliau melakukan berbagai usaha untuk membangun daerah persawahan.
Dan juga para petani dimigrasikan ke daerah Karawang yang subuh untuk
memperluas pertanian.
Dengan meluasnya sistem
agraris yang dilakukan, disusunlah masyarakat yang bersifat feodal.
Para pejabat pemerintah diberikan imbalan oleh kerajaan berupa lungguh atau
tanah garapan. Dari situlah mulai bermunculan para tuan tanah di Jawa.
Berikut
Para Pemimpin yang Memimpin Kerajaan Mataram:
·
Ki Ageng Pemanahan
·
Raden Mas Jolang
·
Sultan Agung
·
Amangkurat I
·
Amangkurat II
Setelah mmenjelaskan mengenai sejarah yang terdapat di
Kerajaan Mataram, kami akan menjelaskan hal lain yang masih ada kaitannya
dengan islam. Dalam islam tentunya terdapat tempat dimana yang digunakan
sebagai tempat untuk beribadah, yang biasa disebut dengan masjid. Masjid
merupakan tempat untuk menjalankan ibadah sholat bagi umat islam. Tidak hanya
masjid, ada juga musholla. Masjid dan musholla kegunaannya sama, yakni sebagai
tempat beribadah, perbedaanya hanyalah terdapat pada ukuran bangunan, masjid
cenderung besar dan megah, sedangkan musholla sendiri cenderung kecil dan
sederhana. Dalam sebuah masjid maupun musholla tentunya terdapat
perlengkapan-perlengkapannya. Salah satu perlengkapan tersebut yakni jam
digital masjid. Jam digital masjid sekarang ni banyak dicari oleh masyarakat
dan paling utama oleh para takmir masjid. Harga jam digital masjid murah, jam
digital masjid juga sudah banyak tersedia di toko perlengkapan masjid. Kami
juga meproduksi jam digital masjid berkualitas dan terjangkau. Produk jam
digital masjid kami sudah terbukti dan terpercaya. Bagi Anda yang ingin
mengetahui lebih lanjut mengenai produk kami dapat kunjungi website kami di www.jadwaldigital.com
Sumber::
Komentar
Posting Komentar